ASSALAMU'ALAIKUM

Selamat Berkunjung di Blog Saya

Jadilah Pribadi yang Bermanfaat Bagi Keluarga dan Orang Lain

Saturday, September 15, 2007

PUASA RAMADHAN ADALAH KEWAJIBAN YANG RINGAN


PUASA RAMADHAN ADALAH KEWAJIBAN YANG RINGAN

Keringanan kewajiban puasa Ramadhan dapat kita lihat dari berbagai segi, diantaranya adalah:
1. Yang diperintahkan berpuasa adalah orang yang telah memiliki dasar iman (kepercayaan). Allah Berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa"
Biasanya atas dasar kepercayaan tak ada rasa berat melakukan suatu perbuatan. Sebagai contoh seorang petani tidak merasa berat ketika harus bangun tidur pagi-pagi dimana udara masih dingin kemudian pergi ke sawahnya mencangkuli sawahnya dan dia harus bergulat dengan lumpur. Hal itu tak lain karena dorongan iman bahwa untuk mencapai panen dia harus berbuat demikian. Demikian pula bagi orang yang beriman, puasa adalah perintah/kewajiban yang ringan, sebab ia yakin bahwa dengan puasa dia akan panen pesar.

2. Perintah puasa ditujukan kepada orang banyak, bahkan sejak orang-orang sebelum kita/zaman dahulu. Kalau suatu perintah perbuatan berat hanya ditujukan pada seseorang, sedangkan yang lain tidak, mungkin yang demikian akan terasa beratnya. Puasa bukan demikian , ia diperintahkan kepada orang banyak untuk dipikul dikerjakan bersama-sama. Sesuatu yang berat bila dikerjakan bersama-sama akan terasa ringan. Contohnya: Mendirikan gedung yang besar dan megah, baik itu masjid, dekolah, rumah sakit dan lain-lain akan terasa berat untuk dikerjakan seorang diri, tetapi dia akan menjadi ringan kalau ditanggung bersama orang banyak. Oleh karana itu perintah puasa itu marilah kita lakukan bersama-sama orang banyak, oleh seluruh anggota keluarga kita, oleh seluruh warga T dan seterusnya, Insya Allah akan terasa ringan bahkan anak kecilpun akan kuat melakukannya.

3. Ada stimulan atau rangsangan yang sangat menggembirakan. Biasanya orang akan merasa ringan mengerjakan sesuatu yang sebetulnya berat dikerjakan karena adanya suatu rangsangan yang menggembirakan. Contoh: Orang dengan rasa ringan dan gembira sanggup memanjat sebatang pohon pinang yang halus dan licin, karena di atas tergantung hadiah yang bermacam-macam. Itulah permainan yang disebut perebutan/panjat pinang. Kalau kita lihat permainan itu mereka bersusah payah melakukannya, mereka kadang bertumpuk sampai sembilan orang bahkan lebih untuk meraih hadiah yang tergantung di atas pohon itu. Tapi semua itu mereka lakukan dengan penuh kegembiraan.
Dalam perintah puasa ini sungguh besar hadiah bagi siapa yang dapat melakukannya dengan sebaik-baiknya. Hadiah bagi yang berpuasa antara lain:

a. Diampuni dosanya
Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ashhaabus sunan dari Abu Hurairah menyebutkan “Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala Allah, Niscaya Allah mengampuni segala dosanya yang telah lalu”

b. Diterima doanya
“Tiga orang todak ditolak doa mereka, yaitu: (1) Orang-orang yang seang berpuasa hingga ia berbuka (2) Imam (pemimpin) yang adil (3) Doa orang yang teraniaya. Allah mengangkat doanya ke atas awan, membuka pintu-pintu langit untuk itu seraya berfirman: Demi kebesaranKu pasti Aku akan menolong kamu meski telah berlalu suatu masa (H.R. Ahmad)

c. Mendapat syafaat pada hari kiamat
“Puasa dan Al Quran memberi syafaat kepada para hamba di hari kiamat. Puasa berkata wahai Tuhanku, aku telah menghalangi ia makan makanan dan menenuhi syahwatnya di siang hari, maka perkenankanlah syafaat baginya. Dan berkata Al Quran Aku telah menghalangi ia tidur di malam hari, maka perkenankanlah syafaat bagi kedua-duanya diterima Alah (H.R. Ahmad dari Abdullah bin Amr)

d. Dijamin masuk surga
“Saya datang kepada Rosulullah s.a.w. lalu saya berkata: suruhlah aku mengerjakan suatu amal yang dapat memasukkan saya ke syurga! Bersabda Nabi s.a.w.” Hendaklah kamu berpuasa karena puasa itu tak ada bandingannnya. Kemudian saya mendatangi beliau kali kedua dan Nabi tetap juga menyuruh saya berpuasa” . (H.R. Ahmad, Nasany dan Al Hakim dari Abu Umamah).

e. Dijauhkan dari api neraka
“Tiada berpusa seseorang hamba pada suatu hari di jalan Allah melainkan Allah menjauhkan neraka dengan puasa itu dari mukanya selama tujuh puluh tahun”. (H.R. Al Jama’ah dari Abu Sa’id)

f. Ada kelonggaran-kelonggaran bagi orang yang sakit atau sedang dalam perjalanan bepergian boleh menunda puasanya pada hari lain, bagi yang berat berpuasa bisa mengganti dengan membayar fidyah, diutamakan menga’khirkan sahur dan menyegerakan berbuka, bagi yang kelupaan salam berpuasa dia mekan dan minum maka dimaafkan dan dapat meneruskan puasanya.

Bandingkan dengan beratnya puasa orang-orang terdahulu, Nabi Dawud berpuasa tiap tahunnya setengah tahun, Nabi Musa dan Nabi Isa berpuasa 40 hari dll.

Semoga bermanfaat, Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1428 H.

No comments:
Write Comments

Bila berkenan silahkan tulis komentar Anda! Terima kasih...

Bagi Anda pengguna Twitter, bisa follow saya di - @barmawiumar
Berlangganan Buletin Kami